Kitab-kitab Qaidah Fiqhiyah Madzhab Syafi'i

January 05, 2015

1. Al Furuq
            Pengarang kitab ini ialah Muhammad Adillah bin Yusuf bin Abdillah al Juwaini (w. 438 H)yang merupakan penulis pertama kitab kaidah fiqh madzhab Syafi’i. Kitab ini secara khusus membahas masalah-masalah furuqiyyah (perbedaan-perbedaab istilah fiqh) beliau mengkaji ilmu furuq pada permulaan kitabnya, disertai dengan perbedaan prinsip di antara beragam masalah yang memiliki keserupaan, lalu diteruskan dengan kajian seputar perbedaan masalah-masalah ushuliyah, baru kemudian masuk pada pokok bahasan yakni masalah furuqiyyah.

2. Al Furuq
            Pengarang kitab ini ialah Abu al Abbas Ahmad bin Muhammad al Jurjani (w. 482 H). Beliau juga mengulas masalah-masalah furuqiyyah mazhab Syafi’i dalam kitab dengan mengikuti model penulisan sesuai urutan bab Fiqh, disamping penyisipan beberapa catatan penting dalam setiap kajiannya.

3. Al-qawa’id fi furu’ al-syafi’iyyah
            Pengarang kitab ini adalah Abu Hamid Muhammad bin Ibrahim al-Jajurmi  (w. 613 H). Kitab ini mendapat sambutan hangat dari para ulama’ dan pelajar, terutama pada masa hidup sang pengarang.kitab ini masih berupa manuskrip dan belum dicetak.

4. Takhrij al-furu’ ala al-ushul
        Penulis kitab ini adalah Abu al-Manaqib Syihabuddin Mahmud al-Zanzani (w. 656 H). Model penulisan kaidah dalam kitab ini selalu di awali dengan penyebutan satu kaidah disertai dengan metedologi istinbath (ushul fiqih) dari dua pendiri madzhab, yakni Syafi’i dan Hanafi, kemudian menyebutkan sebagai furu’ fiqhiyyah yang termasuk cakupan kaidah bersangkutan.

5. Qawaid al-ahkam fi mashalih al-anam
            Ditulis oleh Izzuddin bin Abd as-Salam (w. 660 h), seorang ahli ushul fiqih, ushul, gramatika arab, dan tafsir madzhab Syafi’i. Dalam kitab ini, beliau marangkum semua permasalahan fiqhiyyah hanya dalam satu ‘patron’ dasar, yakni i’tibar al-mashalih wadar’ al-mafasid. Kitab ini memang sengaja ditulis oleh beliau untuk mengulas tujuan utama syariat yang menurut bliau hanya tertuang dalam satu asas,yakni mengcapai cita kemaslahatan umat dengan prinsif dasar tahshil al-mashalil dan dar’ al-mafasid atau yang biasa disebut dengan jalb mashalil wa dar’ al-mafasid (menggapai kemaslahatan dan menolak kerusakan).

6. Al Asybah wa al Nadhair
Ditulis oleh Shadruddin Muhammad bin Umar atau dipanggil Ibnu Wakil (wafat 716 H). Kitab ini merupakan kitab kaidah pertama yang diberi nama al-Asybah wa al-Nazha’ir dan mengkaji kaidah-kaidah fiqh yang digali langsung dari beragam persoalanfiqhiyyah yang memiliki kesamaan karakter dan hukum.

7. Al Fawaid Al jassam Ala Qawaid ibnu abd Al Salam
Umar bin Ruslan Al Bulqini (Wafat 805 H) adalah penulis kitab ini. Kitab ini merupakan syarah dari kitab Al Qawaid Al Ahkam karya Izzuddin bin abd Al Salam.syarah ini termasuk kritis sekaligus sistematis dalam mengupas Qawa’id al-Ahkam. Beliau biasanya memulai setiap persoalan dengan terlebih dahulu menulis naskah asli Izzuddin. Kemudian diteruskan dengan tanggapan seputar tulisan itu, tanggapan bisa dimaksud berbentuk penjelasan, catatan, koreksi, bahkan kritik atas pendapat Izzuddin.

8. Al Majmu’ Al Mudzahhab fi Qawaid Al Madzhab dan Al Ashibah wa Al Nadhair fi Furu’ Al Fiqh As Syafi’i.
Dua kitab ini ditulis oleh Salahuddin Kholil bin Kay Kaylili Ala’i (wafat 761 H). Beliau memberi banyak tambahan atau catatan atas Al Asyibah karya Ibnu Wakil, serta menyusunnya dengan sangat sistematis, khusus untuk kaidah-kaidah yang terkandung dalam kitab Al Majmu’ Al Mudzahhab oleh beliau dipilih dalam media tiga medium pokok: yakni lima kaidah dasar, kaidah-kaidah ushul, dan kaidah-kaidah fiqh.

9.al-Asybah wa al- Nadho’ir
Penulisnya adalah Tajuddin abdul Wahab bin Ali bin Abdul Al Kafi Al Subuki (wafat 771 H). Kitab ini dimaksudkan untuk memodifikasi isi kitab Asyibah wan Nadhoir karya ibnu Wakil. Beliau memilah kitab ini kedalam bab-bab berikut, pertama bab kaidah dasar, kedua bab kaidah-kaidah yang mengandung furu’ dalam berbagai bab fiqh, ketiga bab kaidah-kaidah yang hanya masukl dalam bab fiqh, keempat kajian masalah-masalah kalamiah yang memunculkan furu’-furu’ fiqhiyyah, kelima pembahasan tentang pesoalan-persoalan ushuliyyah yang memuat furu’-furu’ fiqhiyyah, keenam, bab seputar istilah-istilah arab atau kaidah-kaidah nahwuyang mempunyai persamaan prinsip dengn kaidah-kaidah fiqhiyyah, ketujuh, bab mengenai sebab-sebab terjadinya perbedaan pendapat dikalangan fuqaha’ beserta landasan dalil masing-masing pendapat dan contoh-contoh konkritnya, kedelapan, pembahasan berbagai prinsip-prinsip fiqhiyyah yang sangat terperinci dan nyaris lengkap, seperti kajian lengkap hakikat dzimmah, dhobith, tentang khulu’ atau kajian seputar Al ghaz.bagian terakhir ini dibagi dalam berbagai kaidah, faidah, dlobith, maupun fasal.

10. Nuz-hat al-nawazhir fi riyadl al-nazhar-ir dan mathali’ al-daqa’iq fi tahrir al-jawami’wa al-fawariq
Dua kitab ini ditulis oleh jamaluddin abdurrahim bin al-hasan al-isnawi (w 772 h).kitab yang pertama bagian awalnya memuat beragam masalah nazha’ir,dan pada bagian akhirnya mengulas persoalan fiqh di tinjau dari aspek perbedaan dan persamaaanya,metode ini merupakan pendekatan baru yang belum pernah ada sebelumnya.
Dan kitab yang kedua, beliau berupaya menjelaskan setiap dua persoalan fiqhiyyah dan dua aspek sekaligus, aspek persamaan (jami’) dan titik perbedaan (fari’), dengan menerangkan latar belakang masalah, kemudian titik temunya, serta perbedaan-perbedaan prinsipil keduanya. Kitab ini disusun oleh beliau sesuai urutan bab-bab fiqh, ditambah catatan penting soal fiqhiyyah.

11. Al-mantsur fi al-qawa’id
Ditulis oleh badruddin muhammad al-zarkasyi (w. 794. H), gaya penulisan kaidah dalam kitab ini sesuai urutan huruf hijaiyyah. Didalamnya termuat beragam kaidah fiqh, illat hukum, dlabith,hingga detil-detil persoalan fiqhiyyah dengan belbagai altikulasi yang sangat luas dan dengan tulisan yang sisitematis.

12. Al-qawaid
Syarif al-din isa al-ghazi (w. 799 H) adalah pengarang kitab ini.didalamnya memuat banyak kaidah-kaidah fiqh dengan pengecualian-pengecualiannya, serta tambahan kajian tentang alghaz milik al-asnawi yang dilengkapi oleh al-ghazi.

13. Al-Asybah wa al-Nazha’ir
            Kitab yang ditulis oleh Umar bin Ali atau yang biasa disebut Ibn Mulaqqan (w. 804 H)ini penulisannya disesuaikan dengan urutan bab fiqh.penulisan kitab ini merupakan modifikasi atas al-Asybah karya Ibn Wakil dan al-Mudzahab karya al-Ala’i.

14. Al-asybah wa al-Nazhair fi al-furu’
              Kitab ini ditulis oleh Jalaludin Abd al-Rahman bin Abi Bakar bin Muhammad al-Suyuti (w 911 H). Dalam kitab ini beliau merangkai beragam kaidah, dlabith, nazhair, hingga detail-detail masalah lainnya dengan klasifikasi yang sangat sistematis dan mudah di cerna. Konsep penulisan versi as-Suyuti kedalam tiga kelompok besar, yakni kaidah-kaidah  yang mempunyai medium yang cukup menyeluruh(al-qawa’id al-kubro),kaidah-kaidah yang mengandung jangkauan furu’ mayoritas(al-qawa’id al-aghlabiyyah), kaidah–kaidah yang masih diperselisihkan(al-qawa’id al-mukhtalaf fiha). Membuat kitab ini menjadi salah satu kitab istimewa dengan sitematika penulisan terbaik dizamannya.

15. Al-fara’id al-bahiyyah
             Ditulis oleh abu bakar binabi al-qasim al-ahdal al-yamani (w. 1035 H).kitab ini merupakan bait-bait nazham ringkasan dari al-Asybah wa al-Nazha’ir karya al-Suyuthi.

16. Al-i’tinak fi al-farq wa al-istitsna’
   Ditulis oleh Badr al-Din Muhammad bin Abi Bakar bin Sulayman al-Bakri. Mengandung 600 kaidah dan disusun sesuai urutan bab fiqh. Kitab ini selesai di tulis pada tahun 1062 H.

17. Syarh al-qawa’id al-khams
            Pengarangnya adalah Abdullah bin Ali Swaydan ( w. 1234 H), kitab ini pada mulanya membahas lima kaidah kubra, namum pada bagian akhirnya  beliau juga menyinggung beberapa kaidah fiqh lainnya selain kaidah kubra.

18. Al-mawahib al-saniyyah
             Ditulis oleh Abdullah bin Sulayman al-Jarhazi (w. 1201 H).kitab ini bertujuan untuk menjelaskan kata-kata sulit yang dijumpai dalam al-Fara’idl al-Bahiyyah. Sistematika penulisannya yakni terdiri dari tiga bagian; (1) lima kaidah yang memuat cakupan kaidah yang universal, (2) kaidah yang memuat cakupan furu’ cukup banyak namun tak sebanyak cakupan yang pertama, (3) kaidah-kaidah yang masih diperdebatkan.

19. Idlah al-qawa’id al-fiqhiyyah
            Penulisnya adalah Abdullah bin Sa’id Muhammad (w. 1410 H). Kitab ini merupakan ringkasan dari al-mawahib al-saniyyah karya Abdullah bin Sulayman al-Jarhazi, dan sitematika penulisannya mengikuti metode al-asybah wa al-nazha’ir karya al-Suyuti. Secara umum kitab ini dipilah kedalam tiga bagian, yang pertama adalah muqadimmah yang berisi uraian tantang latar belakang sejarah,sistematika,metodologi, manfa’at, dan fungsi mempelajari kaidah fiqh, yang kedua berisi uraian lima kaidah kubra, yang ketiga menguas kaidah aghlabiyyah, dan yang keempat membahas kaidah yang formulasinya masih diperdebatkan oleh para fuqoha’.pada bagian akhir kitab ini mengulas beberapa persoalan penting tentang hukum-hukum furu’iyyah.

20. Al-fawa’id al-janiyyah
             Ditulis oleh abu al-fayd Muhammad Yasin bin Isa al-Fadani al-Makki, merupakan ulama’ keturunan Padang. Dalam kitabnya beliu mengulas kitab al-mawahib al-saniyyahkarya Abddullah bin Sulayman al-Jarhazi. Beliau menelaahnya secara panjang dan lebar. Kitab sudah terkenal di pesanren-pesantren seluruh Indonesia yang memang cukup kritis dan komprehensip dalam mengulas isi kitab al-mawahib, baik dari sisi bahasa,contoh,uraian,pengembangan-pengembangan masalah, hingga profil-profil fuqaha dalam setiap bagian.

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Recent Post